Peta Papindo

Friday, 12 April 2013

ANEH TAPI NYATA




Anda tidak memiliki uang tabungan , status mahasiswa atau pengangguran . Apakah Anda bisa mendapatkan uang 20 Juta jam 9 besok pagi sebagai modal usaha ? Ya, sebagai modal usaha Anda. Pasti jawabannya hampir semua menjawab tidak bisa, mimpi kali…. boro – boro dapat uang 10 juta, kerja saja belum….. Kenapa ? Karena mereka mengukur kemampuannya berdasarkan kondisi normal mereka.

            Lalu, bagaimana reaksi Anda jika pertanyaan itu saya ubah ? Nah baca baik – baik…. Bayangkan , malam hari ini orang yang paling Anda sayangi ( anak ) / Anda Cintai ( pacar ) mendadak sakit keras, demam tinggi dan kondisinya semakin melemah. Kemudian Anda membawanya ke rumah sakit.

            Setelah pengecekan di USG, ternyata dia di diagnosis mengidap penyakit tumor ganas di otaknya. Dokter mengatakan bahwa ia harus dioperasi besok juga, jika tidak maka nyawanya akan melayang.

            Nah…operasi hanya bisa dilaksanakan jika Anda menyerahkan uang tunai sejumlah 20 juta rupiah paling lambat besok pagi jam 9 pagi. Bagaimana ? Apakah Anda masih akan mengatakan tidak bisa ? Kebayakan orang akan menjawab “ Harus Bisa “  Kenapa ? karena Kepepet…. Jika tidak , nyawa orang yang Anda Cintai akan melayang. Entah dari mana dapat duitnya….



            Sebenarnya jika dalam kondisi yang kepepet dan tidak diberikan pilihan untuk ‘tidak bisa’, manusia akan berpikir dan mencari jalan ‘bagaimana harus bisa’. Tetapi kenapa sukses , kaya, membahagiakan orang tua dan keluarga, seolah bukan suatu kebutuhan yang mendesak ?

            Padahal hanya satu hal yang pasti dari uang  yang Anda gunakan untuk menyelamatkan buah hati yaitu Hangus! Entah selamat, (maaf) meninggal, ataupun rawat jalan, uang itu tidak bisa Anda minta balik. Memangnya da rumah sakit yang mau mengembalikan uang perawatan bila pasien tidak berhasil ditangani ?

            Lain halnya jika uang tadi kita gunakan untuk modal usaha, ada 2 kemungkinan bisa untung dan rugi. Kalaupun rugi atau balik modal saja, sebenarnya tetap ada keuntungan yang kita raih, Yup….Pengalaman & Pembelajaran

Percayalah, sesungguhnya manusia telah diciptakan dengan potensi luar biasa, di luar apa yang kita pikirkan. Hanya saja potensi tersebut seringkali keluar pada saat kondisi terdesak. Yah, seperti kisah seorang nenek bisa melompat dari gedung setinggi 5 meter saat kebakaran. Coba, kalau dalam kondisi biasa, boro – boro melompat 5 meter, melompat 1 meter saja tidak berani. Jadi , semua kembali ke tangan Anda, menjadi Pengusaha sebagai kebutuhan yang Kepepet atau menjadi karyawan atau menjadi pengangguran…..


            Ada 2 sebab yang membuat orang tak tergerak untuk berubah :
  1. Impiannya kurang kuat
  2. kondisinya tidak kepepet sehingga menjadi malas dan kurang kreative.

Dua hal tersebut yang seringkali disebut orang sebagai kurang motivasi dan tidak bisa sukses. Saya akan memberikan 1 contoh : ada 1 perusahaan besar mereka menerapkan sistem bonus, “jika Anda mencapai target yang telah ditentukan, maka Anda akan mendapat Bonus jalan – jalan ke luar negeri!” Semangaat…ngat….ngat “ sambat salesman, sambil mengepalkan tangannya seolah – olah siap tempur. Bulan demi bulan berlalu tanpa pencapaian target. Kemudian si manager bertanya “ Apa bonus yang saya tawarkan kurang besar ?” Salesman menjawab “tidak Pak cukup besar, mudah – mudahan bulan depan tercapai Pak “ .

            Setelah 3 bulan masa “iming – iming” tak berhasil, si manager mulai mengubah strategi. Dia berteriak agak menekan di dalam rapatnya, “Pokoknya jika Anda tidak bisa mencapai terget penjualan yang  saya tetapkan , Anda saya PECAT!”.

            Nah , keluarlah keringat dingin si Salesman. Sekeluarnya dari ruangan rapat , mereka langsung mendatangi calon – calon pelanggannya, kerja mereka langsung semakin giat kenapa ? karena Kepepet yang dia pikirkan jika dia tidak bisa memenuhi target, dia akan kena pecat, jika di pecat penghasilannya nol, “Trus, anak istriku mau makan apa ?” itulah yang disebut The Power Of Kepepet.







Diambil dari Buku The Power Of Kepepet
           

0 comments:

Post a Comment